Nama saya Ajeng Pratiwi usia tiga puluh tahun, seharusnya sudah menghadiahkan momongan cucu buat ibu. Saya adalah anak semata wayang dari seorang ibu tunggal. Lazimnya semua ibu yang sangat mencintai anak perempuan tunggalnya. Bapak meninggal ketika saya usia 5 tahun. Sejak bapak meninggal, ibu enggan mencari pengganti pendamping hidup. Ibu terbiasa jatuh bangun dan mendidik saya hingga dewasa seorang diri.
KEMBALI KE ARTIKEL