Yang namanya sahabat itu lebih dari teman. Orang yang bersahabat, tak akan rela jika temannya kesusahan. Ia akan maju di depan, jika ada orang yang menyerang.
Hari ini ketulusan persahabatan Prabowo pada Jokowi sedang diuji. Ketika Jokowi yang notabene masih Presiden Republik Indonesia an sich, ia mendapat hinaan dari salah satu rakyatnya sendiri. Rakyat yang juga jadi panglima perang Prabowo Subianto. Rocky Gerung.
Yah, Rocky memang tak henti-hentinya membuat sensasi. Tapi kali ini ia kelewatan. Menghina Jokowi yang tak lain adalah kepala negara. Simbol negara yang agung dari Indonesia.
Rocky Gerung menyebut Jokowi 'b*j*ng*n t*l*l'. Berkali-kali bahkan, Rocky mengatakan Jokowi 'b*j*ng*n'. Sungguh perkataan tak beradab dari seorang yang katanya punya sederet gelar.
Tentu perkataan Rocky membuat api kemarahan pendukung Jokowi berkobar. Tak hanya pendukung fanatik, masyarakat pecinta Jokowi juga berbondong-bondong ke kantor polisi untuk membuat laporan. Mereka kompak, ingin Rocky Gerung dipidanakan.
Namun semua laporan itu mental. Pihak kepolisian tak mau menerima laporan. Alasannya, nunggu klarifikasi Jokowi. Akhirnya marak di medsos, dorongan aksi brutal main hakim sendiri.
Di tengah situasi ini, Prabowo hanya diam. Tak sedikitpun ia memberikan komentar, padahal rakyat sudah berang. Sebagai Menteri Pertahanan, sudah sepantasnya Prabowo mengambil sikap agar tak terjadi ketegangan.
Ditambah lagi, katanya dia sahabat sejati Jokowi. Orang yang seharusnya pertama marah, dengan penggunaan ini.
Tapi toh sampai detik ini, Prabowo tak berkutik sama sekali. Jangankan marah, komentarpun tidak.
Sepertinya ia dilema. Mau membela Jokowi nanti Rocky Gerung dan para pendukungnya marah, mau membela Rocky Gerung juga nanti pendukung Jokowi marah. Jadi seperti kelakuan Prabowo biasanya. Diam seribu bahasa.
Tingkah Prabowo ini mengingatkan saya pada tren pergaulan anak muda zaman sekarang. Mereka mau berteman, asal ada yang menguntungkan. Istilahnya, friend with benefit (FWB).
Jadi sudah jelaskan siapa Prabowo sebenarnya? Dia hanya memanfaatkan Jokowi untuk kepentingan pribadi. Karena Jokowi dianggapnya menguntungkan.
Jadi kalau ada pendukung dan pecinta Jokowi merapat ke Prabowo, saatnya kita bilang. Kan maen!!! Siap-siap saja, mereka akan dicampakkan seperti yang lainnya.