Mohon tunggu...
KOMENTAR
Gaya Hidup

Tugas Manusia

31 Mei 2017   06:52 Diperbarui: 31 Mei 2017   07:00 446 1
Di dalam agama Islam tugas manusia di bumi adalah sebagai pemimpin (khalifah), dan juga hamba Allah (Abdullah).Dari kedua istilah tersebut mengandung arti yang besar dalam implementasinya di dunia nyata.

  • Pemimpin (Khalifah)
  • Allah telah banyak  menegaskan didalam Al-Qur’an tentang tugas manusia di bumi sebagai khalifah atau pemimpin, yang diantaranya didalam surat Al-Baqarah ayat 30 yang artinya:
  • (dan (ingatlah), ketika tuhanmu berfirmankepada para Malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah dibumi”. Mereka berkata, “Apakah engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah disana, sedangkan kami bertasbih, memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?”.Dia berfirman “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak engkau ketahui.”)
  • Dalam surat Al-Baqarah ini telah ditagaskan bahwa Allah hendak menjadikan manusia sebagai Khalifah dimuka bumi, yang maknanya menjadi pengganti, pemimpin atau penguasa dimuka bumi.
  • Telah jelas bahwa kita sebagai umat manusia telah diberikan perintah oleh Allah untuk menjadi pemimpin dimuka bumi. Tetapi jika dilihat dari kehidupan saat ini apakah umat manusia telah melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin dengan benar, dan didalam arti pemimpin yang paling awal, bagaimana memimpin diri sendiri dengan benar ?
  • Dari sini kemudian aku mendapat jawaban dari salah seorang pengasuh pondok pesantren bahwasanya memimpin diri dengan benar yakni :
  • “ sebagai seorang laki- laki atau seorang muslim, hendaknya mengingat sabda rasulullah “kullukum ro’i wakullukum mas’ulun anro’i yatihi” yang artinya setiap dari kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinan kalian atau orang-orang yang kalian pimpin. Nah masing-masing dari kita ini memimpin diri kita sendiri, bisa membawa diri atau tidak. Kemampuan membawa diri di masyarakat ini begitu penting yang disebut orang sekarang itu sebagai kecerdasan emosional kemudian menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan manajemen diri sendiri, bisa atau tidakkah membawa diri diantara orang-orang banyak. Yang berikutnya merujuk kepada fungsi ke khalifahan kita sebagai manusia, maknanya kita memimpin diri kita sendiri dengan keadaan yang telah di bentuk oleh Allah terhadap kita ini, mampu atau tidakkah kita berkiprah untuk menjalankan fungsi kita sebagai khalifah mengelola bumi dengan potensi yang telah diberikan oleh Allah. Itu adalah dua hal yang hendaknya diketahui oleh seseorang ketika memimpin dirinya sendiri.
  • Dari pendapat diatas dapat kita ambil secara garis besar bahwa memimpin diri sendiri maknanya bahwa mampukah kita membawa diri sendiri di lingkungan masyarakat. Di dalam menjalani kehidupan ini kita diharapkan untuk memiliki dua hal penting mengenai penempatan diri terhadap lingkungan sekitar kita, yakni:
  • Pertama, mengasah kecerdasan emosional. Cakupan dalam kecerdasan emosional itu banyak, diantaranya: kemampuan membawa diri di masyarakat, manajemen diri sendiri, bergaul dan hubungan sosial yang lain.
  • Kedua, merujuk pada kekhalifahan. Penjelasan ini sama dengan penjelasan sebelumnya yakni kita memimpin diri kita sendiri dengan keadaan yang telah di bentuk oleh Allah terhadap kita ini, mampu atau tidakkah kita berkiprah untuk menjalankan fungsi kita sebagai khalifah mengelola bumi dengan potensi yang telah diberikan oleh Allah
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun