Ketika tidak setiap orang bisa diajak bicara secara lisan, maka catatanlah yang paling memungkinkan untuk kita berkomunikasi dan bersosialisasi. Maka, patut dikasihani mereka yang kesepian tetapi tak bisa nulis. Bicara pada diri sendiri memainkan nurani dan naluri memang bisa dilakukan. Tetapi dari sisi kualitas curah hatinya tetap berbeda dengan mereka yang mencurahkan pikiran dan perasaannya pada tulisan. Mungkin saja tulisan tak begitu bermakna seketika. Bahkan sekejap setelah seseorang menuliskan nuraninya, yang ditentang oleh nalurinya, atau sebaliknya.