[caption id="" align="alignleft" width="210" caption="Piston yg jebol"][/caption] Pernahkan anda sewaktu membeli mobil berpikir bahan bakar jenis apa yang akan digunakan? Saya rasa sebagian besar jawabannya "tidak". Yang pertama kali dipikirkan lebih banyak modelnya, nilai jual kembalinya, atau aksesori yang ditawarkan. Untuk bahan bakar? Sudah pasti menggunakan premium (untuk yang bensin). Karena murah, gak bikin kantong jebol dan ada di mana-mana. Mengenai spesifikasi mesin, gak ngerti tuh. Paling yang diketahui cuma kapasitas mesinnya (cc). (Saya juga begitu hehe..). Tapi ternyata, spesifikasi mesin berpengaruh lho terhadap jenis bahan bakar yang harus dikonsumsi. Lebih tepatnya lagi rasio kompresi mesin. Saya memang bukan ahli mesin, tapi saya penasaran sejak merebaknya kasus banyaknya
fuel pump yang jebol. Yang saya dapatkan adalah rasio kompresi merupakan perbandingan antara volume ruang bakar dengan keseluruhan ruang silinder. Hubungan rasio kopmresi dengan jenis bahan bakar terus jadinya apa? Hubungannya secara singkat: semakin tinggi angka rasio kompresi, semakin tinggi pula oktan bahan bakar yang diperlukan. Kenapa? Karena bahan bakar beroktan rendah lebih mudah terbakar dibandingkan yang beroktan tinggi. Akibatnya kalau rasio kompresi kendaraan tinggi menggunakan oktan rendah (premium), sebelum mesin mendapatkan tekanan maksimum, bahan bakar tersebut sudah terbakar. Ini yang menimbulkan efek menggelitik. Berikut ini ilustrasi dari perbandingan rasio kompresi dengan jenis bahan bakar:
- Rasio 7:1 - 9:1, bahan bakar premium
- Rasio 9:1 - 10:1, bahan bakar pertamax
- Rasio 10:1 - 11:1, bahan bakar pertamax+
KEMBALI KE ARTIKEL