Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Small Hole For Global University

30 November 2010   01:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:11 80 0


"Menggenggam predikat the world class university dengan tangan kiri" satu ungkapan yang sesuai kondisi dan perencanaan strategi sekarang untuk Universitas Hasanuddin (Unhas) yang belum masuk dalam Rankings of Universities in the world. Sering kita bertanya: apa yang telah dilakukan oleh universitas untuk mencapai the world class university? Sebuah peratanyaan yang harus dijawab oleh para civitas Unhas yang tidak hanya sekedar slogan yang diangkat ke permukaan tanpa diketahui keberadaanya oleh penghuninya sendiri atau merasa ragu dengan langkah tertahan karena keyakinan yang tipis akan hasil yang diperoleh dari apa yang telah dan akan dibuat. Kesadaran akan tidak sempurnaan dan kemauan serta tingkah laku untuk menjunjung tinggi profesionalisme dengan selalu memberikan yang terbaik kepada semua elemen Unhas di mana pun civitas berada sesuai porsi masing-masing akan sangat membantu dan memotivasi kita untuk berbuat dan memberikan sesuatu yang cukup berharga dan bisa bersaing menuju the world class university.

Berdasarkan info hasil rangking the world class university*, Universitas Hasanuddin tidak masuk dalam urutan 300 besar untuk tahun 2010 ini. Berbeda dengan negara-negara tetangga seperti Australia dan Singapura yang mampu masuk dalam urutan 100 besar universiras dunia. Padahal slogan Unhas the world class university sudah ada sejak beberapa tahun silang. Sebuah tantangan besar yang dihadapi oleh Unhas untuk kedepannya dari data di atas.

Begitu banyak hal yang bisa dilakukan yang bisa memberikan arti kepada universitas sendiri. Sesuatu yang kadang kelihatan sederhana dan sepele, akan tetapi dari yang mungkin kelihatan sederahana tersebut itu disadari atau tidak sering memberikan pengaruh yang luar bisa. The world class sebuah cita-cita besar yang diinginkan oleh Universtas Hasanuddin dengan berbagai konsep yang telah didesain, direncanakan dan dimplementasikan serta mengotrol strategi yang paling handal di lapangan dan masih memberikan hasil yang belum memuaskan atau tidak sesuai dengan target.

"Small Hole for Global University" sebuah strategi yang bisa dijadikan salah satu acuan dalam menggapai cita-cita besar tersebut. Banyak hal yang harus diantisipasi dan dibenahi dan jangan hanya terpaku pada satu sisi saja, misalnya hanya terpaku pada pengembangan infrasutruktur saja itu sangatlah tidak cukup karena masih banyak kebingungan yang harus dieliminir atau minimal untuk mengurangi di dalam penerapan strategi dan pengambilan keputusan. Penduniaan berlangsung dengan cepat dan serentak sehingga dunia harus mampu mengantisipasi perubahan dengan cepat dan tepat kuncinya adalah speed, flexibility, dan deliverability.

Lubang kecil untuk universitas global, sebuah strategi yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan besar universitas. Dimana strategi menggambarkan dua pandangan terhadap lubang tersebut yaitu :

Yang pertama, apabila dalam sebuah ruangan yang gelap gulita tak ada cahaya apapun, maka tidak ada aktivitas yang bisa dilakukan. Bisa kita bayangkan apabila dalam kegelapan tersebut, tiba-tiba datang sebuah titik cahaya terang dan langsung menyinari runagan tersebut tanda kehidupan pun sudah muncul dengan kata lain cahaya tersebut bisa dikembangkan dan dimanfaatkan untuk melakukan aktifitas yang maksimal dari sebuah lubang kecil tempat masuknya cahaya. Lubang tersebut memberikan gambaran bagaimana sebuah lubang kecil yang bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin, begitupun dengan universitas mampu menjadi sebuah lubang kecil untuk civitas kampus dalam pengembangan dan pencapaian cita besar sebagai world class university. Civitas mampu menangkap berbagai peluang dengan satu titik yang jelas dan terukur untuk pengembangannya dan bisa memberikan konrtibusi yang besar.

Yang kedua, sinar matahari mampu menyinari semua permukan yang dilaluinya tanpa membedakan lubang kecil maupun lubang yang besar, semua akan mendapat sinar yang sama dan merata. Semua mendapat perlakuan yang sama, lubang kecil pun bisa memanfaatkan cahaya yang masuk kedalam ruang atau porsinya. Tidak hanya terus meningkatkan lubang yang besar yang saja. Sebuah gambaran yang luar bisa, dimana kampus memberikan pelakuan yang sama terhadap civitas kampus sesuia dengan porsi dan posisinya sehingga tidak ada lagi yang civitas yang masuk ke dalam kelompok minoritas, tetapi semuanya bersatu pada dalam mayoritas civitas kampus. Sebuah penyatuan dalam kebersamaan untuk menggapai cita besarnya.

Bila kita membicarakan univeritas-univeristas yang sering dikatakan sebagai universitas kelas dunia, kita tidak bisa mengabaikan apa yang telah dilakukan oleh Universitas Hasanuddin dengan berbagai langkahnya. Kata world class adalah mengandung pengertian tentang suatu perubahan untuk memenuhi standar yang tinggi dimana saja dalam rangka bersaing serta pertumbuhan dari suatu kelas sosial, yang didefenisikan dari kemampuannya untuk mengelola sumber daya serta kemampuan beroperasi melampaui batas willayah yang luas ** . pada world class tersebut ada 3 aset tak nyata yang bisa diumpamakan sebagai kendaraan yang membawa dan melayani menuju world class adalah yang pertama, konsep: knowledge dan ide terbaru. Yang kedua, Kompetensi:kemampuan untuk beroperasi pada standar tinggi di setiap tempat di mana pun. Yang ketiga, Koneksi: akses ke sumber dayaorang dan organisasi di seluruh dunia.

ketiga aset ini mampu membawa ke tempat-tempat di mana pun mereka berada dan aset ini mempunyai peluang yang tak terbatas karena kemampuan mereka untuk mendapatkan sumber daya atau memperoleh akses knowledge di mana pun di seluruh dunia. Sementara di pihak lain, dibatasi oleh adanya suatu tempat tertentu. Akan tetapi, 3 aset ini tidak mematikan yang lokal, tetapi dari lokal ini untuk berkembang menjadi global. Sangat sesuai dengan visi misi unhas tanpa melupakan kearifan lockal dalam menghasilakan sumber daya yang luar bisa sesuai dengan tiga aspek di atas.

Kesuksesan bagi universitas akan datang dan akan sangat tergantung kepada kemampuan untuk memenuhi standar dunia dan bergabung dengan jaringan dunia. Hal ini berlaku juga untuk unhas sebagai universitas yang belum masuk kedalam 300 besar rangking university, dimana Unhas pun harus belajar bagaimana mendapatkan atau memperoleh kekuatan universitas dari hubungannya dengan universitas besar dan jaringan international. Jalur sukses untuk universitas adalah untuk bergabung dalam rantai global dan meyakinkan bahwa aktivitas local memenuhi standar dunia. Jadi, universitas local harus mampu menyediakan jaringan kepada aktivitas dan jaringan global serta harus menjadi pusat dari keahlian kelas dunia. sebagai kesimpulan Universitas Hasanuddin sebagai wolrd class university mampu menghasilkan luaran yang luar biasa dan bisa berkompetisi di tingkat international.

* www.university-list.net/university rangking.htm

** Dirgantoro, crown. 2001. World class Performer. Manajemen Stratejik. PT Grasindo.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun