Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Kisah di Penghujung Malam

24 Desember 2022   20:59 Diperbarui: 24 Desember 2022   21:02 118 3

Haii.. Rembulan, sedang apa engkau di sana?
Sesibuk apa dikau hingga tak kunjung memberi kabar?

Bukannya aku terbelenggu waktu, tapi mencoba bertolak nestapa dalam deretan rindu

Kalau memang itu alasanmu, ku tau kita memang sedang berjarak tuk mencapai asa nan cita sebagai bekal kita hidup berdua

Aku menyalahkan jeda mengapa selisih angka pada rangkaian kita semakin getir
Aku menyalahkan jarak yang begitu hebat karena memang benar-benar tak bisa diralat


Ku tak ingin engkau menyalahkan apapun karena ini ikhtiar tuk kita berdua mengarungi bahtera asmaraloka

Dan biarkan kuletakkan sajak rasa dalam bahtera kita
Meskipun rasa maupun karsa yang tak pernah fasih mengeja
Rasa ini yang abadi sepanjang masa

Merajutnya hingga tutup usia

Menerpa gelagat abadi beraroma fiksi


Berwujud aksioma yang penuh inspirasi

Di antara mimpi-mimpi yang paling murni
Senyawa dalam aliran nadi yang bernilai tinggi

Menembus batas tuk wujudkan mimpi berwujud aksi

Melakukan segala tahapan demi langkah mempertahankan sebuah biduk yang kita kokohkan
Mengarungi bahtera yang kita targetkan sebagai pencapaian


Tak lupa munajat di sepertiga malam tuk kokohkan kapal agar mampu mengarungi luasnya samudra

Dan kutorehkan bait suci di antara ombak yang menggerus genangan

Kupintal awan tuk selipkan doaku kepada pemilikmu
Kuukir dalam pori-pori kanvas merapal namamu

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun