Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Kapal Belanda Ini Surganya Perokok

8 Oktober 2012   21:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:04 609 8

Sebagai Pelaut, berganti kapal sudah menjadi hal yang wajar, pernah dalam satu tahun kontrak, saya mengalami 2-4 kali penempatan dikapal berbeda. Hal itu tidak enak, karena proses adaptasi yang tidak bisa berlangsung cepat. Butuh waktu paling tidak 3 bulan untuk benar-benar “setangan” dengan suasana yang baru tersebut.

Sekarang sudah tidak lagi dikapal niaga, tapi masih tetap menjadi pelaut di Kapal Negara. Pengalaman berganti kapal itu sedikit memberikan pengetahuan subyektif dari berbagai Negara produsen kapal, misalnya kapal buatan Eropa cenderung lebih lega dari sisi Akomodasi dari pada kapal buatan Asia seperti Jepang, China dan Korea yang lebih cenderung membesarkan dibagian muatannya (palkah).

Satu hal juga yang jadi perhatian saya adalah jumlah Asbak. Di bererapa kapal buatan Asia, Asbak tidak disediakan secara permanen, artinya tidak menjadi bagian dari Interior kapal, ada tapi tidak banyak. Sementara kapal buatan Belanda yang satu ini banyak sekali dijumpai Asbak yang menjadi bagian dari Interior Kapal. Sepertinya merokok sangat dianjurkan oleh si pembuat kapal.

Ada beberapa tempat lagi sebenarnya yang terdapat Asbak permanen yaitu Toilet dan Kamar Tidur, namun karena kapal sedang bersandar di Pelabuhan maka semua ruangan dikunci, alasan keamanan, makanya tidak sempat di foto.

Karya Interior Lainnya

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun