Belakangan ini Raja Cikeas sangat gelisah. Gara-gara hobinya melahap makanan yang berlemak. “Oh, lihatlah tubuhku semakin hari bertambah besar dan berat, “ kata Raja di depan cermin.
Suatu hari ia memutuskan untuk mengumpulan tabib dari seluruh penjuru negeri. “Panggil semua tabib terkenal ke istana Cikeas,” perintah Raja kepada Menteri Urusan Penyakit Rahasia Kerajaan.
Keesokan harinya tiga tabib terkenal menemui Raja. “Paduka yang mulia, apa yang bisa kami bantu,” tanya seorang tabib.
“Lihatlah, lemak ditubuhku makin tumbuh subur dan aku sering merasakan kejang-kejang. Coba kalian mencari obat terbaik untuk mengatasi penyakitku ini,” keluh Raja.
“Yang mulia, izinkan kami untuk mendiagnosis penyakit di tubuh Paduka”.
Raja lalu mengajak tim tabib ke kamar pribadinya. Saat tiba di dalam kamar, ketiga tabib tersebut terkaget. Meraka melihat begitu banyaknya tumpukan emas, berlian dan dollar berserakan di atas lantai. Pemandangan itu membuat ruangan kamar terlihat sempit.
“Wow, sangat menakjubkan harta kekayaan Raja,” ujar seorang tabib dalam hati.
Raja berjalan mendekati tempat tidur. Sambil duduk di atas ranjang,perlahan-lahan Raja lalu membuka bajunya. Kemudian celananya. Kini yang tersisa tinggal kancut berwarna biru. Mereknya serupa dengan lambang bendera Partai Germokrat.
Tampak tubuh Raja terlihat subur. Dadanya besar, sepintas mirip payudara bintang film seksi Hollywood. Perutnya buncit mengantung, layaknya wanita hamil tua. Lengan, tangan paha, betis dan lehernya berselimut lemak.
Di atas ranjang yang empuk, raja berbaring terlentang menatap foto berukuran besar, mantan Presiden AS, George W. Bush yang menempel di dinding. Rupanya Raja sangat mengagumi koleganya yang satu ini.
***
“Ayo segera periksa tubuhku,”.
Tabib spesialis jantung menghampiri Raja. Ia merapatkan telinga tepat di dada kiri Raja, “Tidak ada masalah dengan jantung paduka,” ujar sang tabib.
Lalu mendekatlah seorang tabib spesialis lidah. Mulut raja di buka agak lebar. Dengan menggunakan senter, sang tabib kemudian memeriksa gigi, lidah dan tenggorakan. “Lidah paduka terlihat pucat dan maaf aroma mulut Paduka agak bau tak sedap,” katanya.
“Iya, belakangan ini saya suka pidato dan curhat,” jawab Raja.
Kini giliran seorang tabib spesiali gizi. Ia mendekati dan memandang Raja dengan sorotan yang tajam, kemudian bertanya, “Sudah berapa lama Paduka merasa kegemukan dan suka kejang-kejang?”.
“Kurang lebih setahun, tepatnya selepas pemilu,” jawab Raja.
“Makanan apa saja yang paduka sukai?”.
“Ikan salmon rebus, burger, pizza, udang lobster, bebek goreng. Pokoknya semua makanan yang enak-enak dan mahal”.
“Tidak mungkin, sepertinya masih ada jenis makanan lain yang Paduka konsumsi,” desak tabib.
Wajah Raja seketika berubah, gugup. Dengan suara pelan Raja kemudian berbisik ke telinga sang tabib.
“Sejujurnya saya sangat rakus melahap bakso century, jengkol KPK, telur asin yang dibalut dengan lumpur lapindo dan sop BI buatan besan. Semua makanan tersebut dimasak dengan menggunakan kompor bertabung gas tiga kilo…” bisik Raja dengan perasaan malu.
“Saya pastikan, semua jenis makanan itu sangat berlemak tinggi dan memiliki kolestrol jahat. Sehingga membuat tubuh Paduka menjadi gemuk dan suka merasakan kejang-kejang,” jawab sang tabib.
Salam Faizal Assegaf Jkt, 26 Agustus 2010 artikel sebelumnya:
BONUS: