Orang-orang sadar betapa tawa memiliki fungsi penting dalam kehidupan. Baik untuk kesehatan, sosial, maupun budaya. Tak jarang, tawa lebih pas untuk mengganti kosakata yang terdaftar di kamus bahasa. Misalnya, ketika seorang teman melawak di depan Anda dan mengharap
feedback bahwa dia lucu, Anda tidak perlu menjawabnya dengan mengatakan, “Kamu lucu.” Tapi jawablah dengan tawa, atau sekadar senyuman. Itu lebih pas. Namun, saya yakin Anda sadar, bahwa tawa selain mengungkap kejujuran, juga merupakan alat yang ampuh dalam komunikasi palsu. Artinya, tertawa menjadi semacam sarana kebohongan universal yang mengingkari hati dan fenomena di luar diri.
KEMBALI KE ARTIKEL