Guru yang galak atau guru yang disiplin di sebuah sekolah biasanya menjadi bincangan dan omelan kalangansiswa. Tak ayal, untuk melampiaskan amarahnya berbagai hal dilakukan mereka, seperti menulis kata-kata jorok di dinding toilet sekolah, ada juga yang mengekspresikan kemarahannya melalui lukisan atau gambar-gambar yang seronok. Menyikapi hal ini berbagai argument muncul. Ada yang berpendapat, makanya jadi guru harus bisa ngertiin siswa, jangan sering marah dan sok-sok hebat, selain itu ada pula yang berpendapat ekspresi yang dituangkan siswa melalui berbagai media itu perbuatan iseng belaka. Untuk itu, hal yang demikian tidak perlu dipersoalkan, apalagi mencari tau keberadaan siapa dan atas dasar apa mereka membuat kata-kata yang tak terpuji itu. Sehingga kata-kata jorok dan gambar yang seronok itu biasanya selalu diselesaikan oleh tukang cat dengan kuasnya.