Seekor pipit terbang merendah dan hinggap di tiang kapalnya. Sekejap ia memandang, pipit kembali terbang mengikuti kawan-kawannya. Tapi Re tak lepas memandangi laju terbangnya si pipit dan ekor matanya terus mengikuti kepak sayap mungil si pipit. Sudah semakin jauh si pipit terbang ke utara hingga tak terjangkau lagi oleh pandangan matanya, Re kembali menekur. Mencoba menghitung pasir di dalam genggamannya. Lelah menghitung, Re terdiam lurus memandangi samudra di hadapannya. Sore ini tak berangin hingga tak ada ombak besar yang pecah ke pantai.