"Perang adalah neraka," begitu kata seorang prajurit. Di tengah neraka itu, seharusnya masih ada secercah cahaya kemanusiaan yang menyinari. Hukum Humaniter Internasional (HHI) hadir sebagai upaya untuk menjaga agar perang tidak sepenuhnya kehilangan kemanusiaannya. Namun, apakah upaya ini berhasil? Ketika kita melihat begitu banyak pelanggaran HHI yang terjadi, mulai dari serangan terhadap rumah sakit hingga penggunaan senjata kimia, sulit untuk tidak pesimis. Pertanyaan mendasar pun muncul: Apakah HHI masih relevan dalam dunia yang semakin brutal ini? Bayangkan seorang anak kecil yang bermain di taman, tanpa menyadari bahaya perang yang mengintai di sekitarnya. Bom meledak, rumah-rumah hancur, dan mimpi-mimpi masa depan sirna seketika. Tragedi kemanusiaan seperti ini terus berulang di berbagai belahan dunia, bahkan ketika kita memiliki seperangkat aturan yang dirancang khusus untuk melindungi warga sipil. Hukum Humaniter Internasional (HHI) seharusnya menjadi tameng bagi mereka yang lemah, namun kenyataannya, banyak korban yang tetap jatuh. Kenapa? Apakah HHI telah gagal dalam melindungi kemanusiaan, atau kita yang telah gagal dalam menerapkannya?
KEMBALI KE ARTIKEL