Hai guys kembali lagi dengan aku, kali ini aku bakal cerita -- cerita lagi hihi. Udah cerita keberapa ini kira -- kira? Â Yuhu udah cerita ke 8 bestie. Ga terasa yaa kalian udah mau membaca ceritaku udah dari 6 bulan yang lalu, nemenin akuu setengah tahun huhu. Setelah aku cerita tentang teman dekat, ibu, bapak, tempat beribadah gereja, vihara, orang miskin, tradisi ramadhan. Nah kali ini aku bakal cerita tentang orang yang sangat berjasa banget, karena nya aku mengerti cara belajar mengaji, mengerti tentang indahnya islam, dan belajar tentang dunia dan akhirat. Who is he? Yuhu beliau adalah guru mengaji ku. Ustadz Hendra namanya. Aku mengaji di sebuah langgar yang agak jauh jaraknya dar rumah namun masih satu desa. Pak Hendra memiliki santri yang sangat banyak mulai dari balita yang hanya sekedar ikut kakaknya hingga SMA. Saat itu aku masih SD, dari jilid 1 sampai khatam. Ngaji nya dimulai paa pukul 14.00 sampai jam 16.00 kemudian jam 16.00 sampai sholat isya. Jadi ketika mengaji kami sekalian sholat berjamaah. Sangking banyaknya santri yang mengaji disana sampai -- sampai sesi mengaji nya pun dibuat 2 sesi. Namanya juga di perkampungan pasti banyak bocil -- bocil yang hanya sekedar ikut mengaji.
KEMBALI KE ARTIKEL