Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Alam & Tekno

Polusi Udara yang Menimpa Jakarta

26 September 2023   13:26 Diperbarui: 26 September 2023   13:28 129 0
Kualitas udara di Jakarta yang memburuk akibat polusi terus menjadi perbincangan publik dan menghiasi pemberitaan media massa akhir-akhir ini. Polusi udara berpotensi membuat warga terserang penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Mengacu pada data website pemantau kualitas udara IQAir, Jumat (18/8/2023) pukul 07.00, Indeks Kualitas Udara (AQI) Jakarta mencapai 125. Jakarta juga menjadi kota dengan polusi tertinggi kesembilan di dunia, di bawah Shenyang, China.
Konsentrasi Partikulat PM2.5 di Jakarta pada Jumat (18/8), 9 kali di atas nilai panduan kualitas udara tahunan Badan Kesehatan Dunia (WHO). Mengutip laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), PM2.5 adalah partikel udara yang berukuran lebih kecil dari atau sama dengan 2.5 mikrometer. Partikel PM2.5 yang termasuk debu, jelaga, kotoran, asap, dan tetesan cair hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Sementara itu, IQAir melaporkan bahwa polusi udara PM2.5 adalah ancaman kesehatan terbesar di dunia. Ukurannya yang kecil membuat PM2.5 dapat tetap melayang di udara untuk waktu yang lama dan bisa diserap jauh ke dalam aliran darah saat terhirup.
Sebelumnya, pada 10 Agustus 2023, kualitas udara Jakarta menduduki posisi pertama sebagai kota dengan udara terkotor di dunia. Menurut data IQAir, pada tanggal tersebut, Jakarta masuk ke kategori tidak sehat dengan indeks AQI 156, di atas Dubai, Uni Emirat Arab (140) dan Lahore, Pakistan (134). Pada pagi hari ini Kalimantan Barat kembali menjadi provinsi berpolusi buruk, sebelumnya kota Mempawah, Kalimantan Barat, lalu hari ini kota Terentang, Kalimantan Barat. Dan kota Jakarta hari ini tidak masuk dalam jajaran 10 rangking kota berpolusi tidak sehat. Namun, Provinsi Banten dan Jawa Barat masih mendominasi provinsi berpolusi buruk.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun