Memandang fenomena kesusasteraan sebagai fenomena kebudayaan dan memperlakukannya sebagai unsur kebudayaan tidak bisa dilepaskan dari paradigma atau kerangka berfikir yang digunakan antropolog untuk memahami dan menjelaskan kebudayaan itu sendiri. Beberapa paradigma ini antara lain adalah evolusi kebudayaan (Evolutionism), diffuse kebudayaan (diffusionism), fungsionalisme (functionalism), strukturalisme Levi-Strauss (structuralism).