Di sebuah desa kecil, Erguv, seorang mahasiswa muda, kembali ke kampung halamannya selama liburan panjang. Ia tinggal bersama orang tuanya di rumah sederhana yang penuh kebahagiaan. Erguv memiliki kebiasaan unik, yaitu menulis pikirannya dan menikmati kopi setiap hari.
Ketika desa tersebut dilanda bencana lingkungan akibat pencemaran sungai, warga menjadi panik. Namun, Erguv tetap menulis dan menikmati kopi. Pak Aci, seorang tokoh masyarakat, bertanya tentang perilaku Erguv. Erguv menjelaskan bahwa tulisannya merupakan harapan untuk perubahan.
Pak Aci tergerak dan bekerja sama dengan Erguv untuk menyadarkan warga akan bahaya tambang. Mereka melancarkan aksi boikot dan protes terhadap pemerintah. Akhirnya, warga berhasil mengusir perusahaan tambang dan mengembalikan keasrian desa.
Erguv menyadari pentingnya menjaga alam sebagai sumber kehidupan dan rumah bagi semua makhluk hidup.