saat kopiku beku dari ingatan terakhir
ucapan-ucapan pisah. masa depan
yang beri gigil kepada bulan
ketika rindu pada tubuhmu telah jatuh tempo
kala hujan merekah seperti bunga kamboja:
sumpah demi ujung kasur, kekasih.
hari ini tubuh hujan adalah setiap kata sederhana
yang muntah segala aku. tertuang
dalam puisi-puisi rindu dan waktu.
kau, kata-kata seksi yang kutunggu
saat aku, menerka-nerka kembalimu;
saat bulan yang hilang cahaya di atas sana
memberitakan tentang cacing yang tenang
dari bernafas; sehari-hari membaca tubuh
dalam tanah.
"Di sini, lakukan perlahan-lahan
ketika membaca aku
kerumitan dari induk kalimat harus disapu
dari dalam kepalamu
sebelum ku dibaca matamu," kata hujan.