Memasuki musim
Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan babak baru lima tahun sekali sebagai peralihan transisi kekuasaan personal dengan jualan yang manis-manis sewalaupun pahit bisa saja dibuat lebih manis dari air madu, banyak jualan calon legislatif, Yudikatif dan Eksekutif  dalam rangkaian meyakinkan publik atas kapasitas dirinya kenapa harus ikut pada kontestasi Pemilu, hadir seolah sebagai representasi situasi yan tidak berpihak terhadap lingkungan publik secara umum, upaya meyakinkan ruang publik dengan isu-isu tertentu merupakan bagian dari cara (rankaiyan) yang efektif  menuju jalan kemenangan untuk berkuasa.
KEMBALI KE ARTIKEL