Kasus-kasus seperti Kehamilan Tak Diinginkan (KTD) yang menimpa perempuan usia remaja, salah satunya terjadi karena belum memiliki pemahaman yang cukup terkait organ reproduksi, serta dampak-dampak yang terjadi ketika melakukan perilaku beresiko.
Berangkat dari hal tersebut, Relawan Pemuda Peduli Perempuan dan Anak (RP3A) Blitar menggelar Youth Camp selama tiga hari di Kota Batu untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman terkait dengan tubuh dan bagaimana menjaganya.
Youth Camp tersebut menyasar remaja usia 18-22 tahun. Acara dikemas dengan santai dari hari Jumat hingga Minggu, 2-4 April 2021 di Homestay Banyu Urip, Tlekung, Junrejo, Kota Batu.
Selain pemaparan materi, mereka juga diajak aktif berdiskusi, membentuk kelompok-kelompok dan mempresentasikan hasil diskusinya.
Agar acara semakin seru, ada juga game dan pentas seni, serta jalan-jalan di Wisata Sumber Maroon, Kabupaten Malang pada hari minggunya.
Lalu, apa saja materi yang dibahas? Ada enam materi yang dibahas pada Youth Camp tersebut, yaitu :
1. Perbedaan jenis kelamin, seksualitas dan gender.
2. Kekerasan terhadap Perempuan.
3. Kekerasan dalam pacaran.
4. Definisi sehat dan kespro, nama-nama organ reproduksi beserta fungsinya masing-masing.
5. Proses reproduksi meliputi menstruasi, mimpi basah, dan proses kehamilan.
6. Perkawinan Anak. Sebab, dampak dan pencegahannya.
Saya dan Irnandini Putri, Koordinator RP3A Blitar memandu atau menjadi fasilitator sesi materi dan diskusi ini. Mereka dibagi dalam 6 kelompok untuk membahas 6 materi di atas. Masing-masing menyampaikan materi yang didapat, lalu fasilitator mereview materi tersebut.
Mencegah KTD, KTP dan PA