Cerpen harusnya tidak dimaknai sebatas hiburan atau bacaan tambahan untuk mengisi waktu luang. Cerpen sebenarnya cukup penting dalam kaitannya “membangun rasa”. Artinya, kritik terhadap pendidikan yang positivistik, yang hanya membidik otak, pengetahuan yang bersifat repetitif dan berulag-ulang, soal-soal Multiple Choice yang tidak mampu membangun nalar dan empati anak, sebenarnya bisa diimbangi dengan membaca karya sastra, salah satunya membaca cerpen.
KEMBALI KE ARTIKEL