Mohon tunggu...
KOMENTAR
Diary

Peta Konsep Hidupku

6 September 2024   20:08 Diperbarui: 6 September 2024   20:30 82 1
Perkenalkan namaku Fahri Septian. Orang lain biasa memanggilku Fahri. Aku dilahirkan di rumah sakit di Padang Panjang, 15 September 2010.

Aku lahir dari orang tua yang kupanggil dengan panggilan Ayah dan Bunda. Ayahku bernama Yurianto. Bundaku bernama Maidaleni S.pd. Ayahku bekerja sebagai Tukang Bangunan. Ia membangun rumah dan fasilitas lainnya demi menafkahi keluarga.

Sedangkan bundaku, dia bekerja sebagai guru di SDN 08 Padang Panjang Timur. Karena ayah sibuk, aku lebih akrab dengan bunda. Ayah tipe orangnya tegas. Sementara Bunda tipe orang yang sabar dan penyayang.

Aku anak sulung dari tiga bersaudara. Adikku keduanya berjenis kelamin perempuan, namanya Faiza Rahma dan Fahira Azzahra. Saat adikku membuat masalah, akulah yang dimarahi dan harus membereskannya. Tapi tidak apa-apa, karena itu sudah menjadi tanggung jawabku.

Kami sekeluarga sudah menganut agama Islam sejak lahir. Dalam menjalankan ibadah Islam, aku dan ayah sering sholat ke masjid. Setiap selesai sholat Maghrib, kami sekeluarga membaca dan menghafal ayat Al-Qur'an.

Hobiku bermain catur dan bermain game lainnya. Aku senang bermain catur karena bisa bermain dan bertanding dengan teman-temanku. Begitu juga dengan bermain game, karena bermain tanpa teman itu kurang menyenangkan.

Dari kecil cita-citaku menjadi seorang Ilmuwan. Tapi sekarang aku ingin menjadi seorang Guru Matematika. Karena cita-cita itu sejalan dengan minat dan bakatku.

Dulu aku TK di TK Islam Subarang di Batipuh. Awalnya aku tidak ingin masuk TK karena umur ku masih kurang. Tapi orang tua ku menyarankan masuk TK dan akhirnya aku setuju. Saat TK, aku paling tidak suka pelajaran menggambar dan mewarnai. Aku lebih suka pelajaran membaca dan berhitung.

Setelah TK selama satu tahun, aku sekolah di SDN 22 Batipuah Ateh, dan sekarang namanya sudah diubah menjadi SDN 15 Batipuah Ateh. Karena banyak teman ku saat TK yang masuk ke sana juga, aku tidak perlu berbaur dengan teman baru. Saat SD, aku sering diutus untuk mengikuti lomba-lomba antar SD.

Saat kelas empat, aku diutus untuk mengikuti olimpiade atau disebut KSN SD bidang matematika. Awalnya aku diutus karena tidak ada yang mau ikut, ternyata aku dapat juara tiga tingkat Kabupaten Tanah Datar. Saat kelas lima, aku diutus lagi untuk mengikuti KSN SD bidang matematika. Akhirnya aku dapat juara satu tingkat Kabupaten Tanah Datar. Tapi karena saat itu sedang maraknya virus Covid-19, aku tidak jadi mengikuti KSN SD tingkat provinsi.

Setelah lulus SD, awalnya aku ingin masuk ke MTsN di dekat kampungku karena banyak teman ku yang masuk kesana. Tapi orang tuaku menyarankan masuk ke MTsN Padang Panjang karena termasuk salah satu sekolah favorit. Awalnya aku kurang suka masuk MTsN karena dipaksa, tapi akhirnya aku terbiasa dan nyaman belajar di MTsN Padang Panjang ini.

Setelah lulus MTsN, aku berencana ingin masuk ke SMAN 1 Padang Panjang atau biasanya disebut Smansa. Aku ingin masuk karena Smansa juga termasuk salah satu sekolah favorit di provinsi Sumatra Barat. Orang tuaku juga menyetujui keinginanku masuk ke Smansa. Aku akan berusaha lulus dengan nilai yang terbaik.

Untuk menggapai cita-citaku sebagai seorang Guru, tentunya aku akan melanjutkan pendidikanku di sebuah Universitas. Saat ini aku masih belum memutuskan untuk masuk ke Universitas mana. Karena aku tidak ingin terlalu membebani orang tuaku dengan biaya yang terlalu mahal. Tapi jika memungkinkan aku ingin masuk ke UI atau UGM.

Sambil menekuni pendidikan di jenjang Universitas, aku akan mencari pekerjaan sampingan agar nanti bisa membantu orang tuaku soal biaya kuliah ku. Setelah tamat, aku akan menjalani seleksi sebelum menjadi seorang Guru. Setelah berhasil, aku akan menyisihkan sebagian pendapatanku untuk kebutuhan hidupku.

Setelah sukses, pertama kali aku ingin membangun rumah untuk ditinggali oleh kedua orang tuaku, tidak lupa membelikan mereka kendaraan untuk bepergian. Jika masih ada rezeki aku juga ingin membangun rumah sendiri yang nantinya akan ku tinggali bersama keluargaku.

Jika mendapatkan rezeki berlebih, aku ingin naik haji karena itu merupakan salah satu rukun Islam dan agar ibadahku menjadi lebih sempurna. Tapi aku akan memprioritaskan orang tuaku untuk naik haji duluan karena aku ingin berbakti kepada kedua orang tuaku.

Dari kecil, aku punya impian Tahfiz 30 juz. Walaupun tidak mudah, aku akan tetap berusaha mengejar impianku. Agar nantinya aku bisa memberikan mahkota cahaya kepada orang tuaku di akhirat.

Aku berencana menikah di umur 27 atau 28 tahun, tapi itu tergantung takdir yang sudah Allah tentukan. Aku akan menikah dengan jodoh yang juga sudah Allah tentukan untukku. Aku berharap mendapatkan seorang istri yang sholehah dan taat kepada suaminya.

Setelah menikah aku ingin memiliki empat orang anak. Dua anak laki-laki dan dua anak perempuan. Aku akan mendidik anak-anakku menjadi anak yang sholeh dan sholehah.

Aku tidak memiliki target khusus untuk bersedekah. Aku akan bersedekah kepada siapa saja yang membutuhkan. Aku akan berusaha bersedekah sebanyak-banyaknya agar mendapat banyak pahala di sisi Allah.

Sebelum mencapai usia tua, aku ingin mendirikan sebuah Rumah Tahfiz. Supaya anak-anak yang ingin menjadi seorang Hafiz Qur'an akan terwujud cita-citanya. Aku juga akan mendapat pahala jariyah yang pahalanya akan terus mengalir untukku.

Semoga dengan amal yang sudah kulakukan di dunia, aku bisa meninggal dalam keadaan Husnul Khatimah. Kapan ajal menjemput tidak ada yang tahu kecuali Allah. Tapi aku berharap bisa mengucapkan lafaz "Lailahaillallah" sebelum menghembuskan nafas terakhirku.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun