Basam Tibi, mungkin nama ini sudah tidak asing lagi di telinga para mahasiswa, terutama bagi mereka yang mengambil jurusan tentang studi pemikiran. Melalui pemikirannya yang progresif, dia menawarkan beberapa ide-ide yang mendobrak tradisi-tradisi kuno yang selama ini telah mengekang umat Islam. Hal ini berangkat dari kegelisahannya akan kondisi umat Islam yang sulit berdamai dengan modernitas yang sedang digencarkan oleh negara-negara di Barat. Umat Islam, terutama mereka yang berada dalam barisan kelompok fundamentalis merasa bahwa modernisasi yang tengah gencar di Barat memberikan efek yang kurang baik terhadap agama Islam. Hal ini tidak lain berangkat dari banyaknya budaya-budaya dan tradisi Barat yang bertentangan dengan nilai-nilai ke-Islaman. Basam Tibi mengatakan bahwa kelompok fundamentalis merupakan implementasi dari ideologi politik Islam, dan menurutnya kelompok ini tidak menganggap Islam sebagai sebuah budaya1.
KEMBALI KE ARTIKEL