Pola-pola
opinion building seperti itu digunakan lagi pada Pilkada DKI tahun ini. Kita sudah sulit untuk mengatakan bahwa media netral dalam pemberitaan. Faktanya, media-media saat ini, termasuk lembaga survey, banyak yang menjadi partisipan. Media dan lembaga survey juga membawa agenda politik. Dalam banyak pemberitaan tentang Pilkada, misalnya, seringkali kita merasakan bahwa
framing pemberitaan itu menggiring opini publik untuk mendukung calon tertentu yang didukung oleh (pemilik) media tersebut. “Prestasi” kandidat tertentu yang ingin didukung di-
blow up besar-besaran, sedangkan celah kekurangan kandidat lainnya yang hanya
secuil dibesar-besarkan sedemikian rupa.
KEMBALI KE ARTIKEL