Saya masih ingat, saat pertamakali menyandang status sebagai mahasiswa pada pertengahan 2007 silam. Saat itu, saya merasa memasuki dunia yang benar-benar baru: lingkungan baru, teman-teman baru, dan – tentunya – atmosfer keilmuan yang baru juga. Singkat kata, saya seperti memasuki wilayah baru yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Apalagi, saya mengenyam pendidikan SMP dan SMA di pesantren yang memang sangat membatasi ruang gerak saya untuk lebih banyak melihat “dunia luar”.
KEMBALI KE ARTIKEL