Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

Noah Cemerlang, Bulls Atasi Nets

14 Februari 2014   17:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:49 28 0
[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Ekspresi Joakim Noah saat pertandingan melawan Brooklyn Nets (via NBA.com)"][/caption]

Chicago Bulls yang bemarkas di United Center Arena, Chicago, IL, berhasil meredam permainan salah satu rival mereka di wilayah timur Brooklyn Nets dengan skor 92-76. Hasil tersebut sekaligus menutup paruh pertama kompetisi bola basket NBA dimana akan diadakan break selama 3 hari untuk menggelar salah satu ajang yang ditunggu-tunggu oleh para pecinta NBA yakni NBA All-Star yang tahun ini akan diselenggarakan d kota New Orleans.

Head coach Bulls, Tim Thibodeau yang tipikal gaya kepelatihannya memang menuntut tim asuhannya untuk melakukan defense apik dan intense sepanjang pertandingan berhasil membawa timnya untuk selalu unggul di setiap kuarter. Sebaliknya, permainan Brooklyn Nets yang dikomandoi oleh Deron Williams tidak berhasil berkembang dengan baik dan terlalu mengandalkan skill individu yang dimiliki pemain andalan mereka layaknya Joe Johnson, Kevin Garnett dan Paul Pierce. Terlebih lagi, hal itu diperparah dengan ketidakmampuan Nets untuk membendung serangan Chicago Bulls yang mengandalkan fast break (serangan balik) dan juga perputaran bola yang cepat dan efektif.

Joakim Noah membuktikan dirinya layak menjadi salah satu pemain yang terpilih untuk pertandingan All-Star 2014 dengan membukukan 14 poin, 13 rebounds, dan 7 assist. Kemenangan ini membawa Bulls untuk mencetak kemenangan ketiga beruntun dan memantapkan posisi 4 di klasemen sementara wilayah timur sedangkan Brooklyn Nets masih tertahan di peringkat 7 klasemen wilayah timur.

Coach Tim Thibodeau, Boozer dan Butler

Selain Joakim Noah, 3 nama diatas tidak bisa dilepaskan dari kemenangan Bulls dan sukses mereka di kompetisi kali ini. Coach Tim, pelatih terbaik NBA musim 2010-2011 kehilangan 2 amunisi vital Bulls yakni Luol Deng yang di-trade ke Cleveland Cavaliers karena Bulls enggan untuk memenuhi permintaan kontrak baru Deng dan juga megabintang mereka, Derrick Rose yang harus kembali berkutat dengan meja operasi setelah melakukan comeback di awal musim ini. Nyatanya, Bulls tidak terlalu mengalami penurunan yang signifikan. Keberhasilan Coach Tim memang selalu dibangun dari defense yang kuat, terbukti dengan rerata yang hanya 92.3 poin yang bisa dicetak lawannya per game (tertinggi kedua di NBA). Coach Tim juga bisa mengorbitkan pemain muda dan baru macam D.J Augustin dan Jimmy Butler dimana mereka bisa menjaga kedalaman tim.

Sementara itu, satu hal yang patut ditiru oleh seluruh pemain basket mengenai Carlos Boozer adalah profesionalismenya di dalam lapangan. Walaupun sudah hampir pasti bahwa Chicago Bulls akan menggunakan clausul amnesty (memutus kontrak namun tetap membayar sisa gaji) kepadanya di musim depan, Boozer tetap mencoba untuk bermain sepenuh hati dan tidak terlihat ekspresi kekesalan padanya dalam setiap game. Langkah yang diambil oleh Bulls untuk meng-amnesti Boozer ini adalah salah satu strategi untuk meluangkan salary cap sehingga mereka bisa mendatangkan pemain bintang baru.

Satu nama lain yakni Jimmy Butler, salah satu alasan mengapa Bulls begitu percaya diri untuk tidak memperpanjang kontrak Luol Deng yang notabene sudah bermain selama 9 musim di Bulls dan membuatnya menjadi salah satu ikon Chicago Bulls. Kemampuan perimeter defense nya sudah hampir mendekati Luol Deng dan begitu juga offense yang dimilikinya. Semalam, Butler membuktikan bahwa dia mulai mempunyai peran vital dalam tim setelah dia dimainkan selama 46 menit yang berarti ia hanya dicadangkan selama 2 menit. Suatu hal yang sangat jarang terjadi karena memang jadwal NBA yang begitu Spartan dan sibuk sehingga kebugaran fisik sangatlah dituntut. Tidak dipungkiri, dalam beberapa tahun lagi Jimmy Butler akan menjadi salah satu defensive guard terbaik di NBA seperti layaknya Tony Allen, Thabo Shefolosa dan juga Kobe Bryant.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun