Dari sekian banyak orang lain yang masih memperdebatkan masalah soal kenaikan harga tabung gas Elpiji 12 kg, bagi Pak Bardjo, itu hanya semacam hal yang membuang-buang waktu dan energi dalam diri. Pemilik warung bakso ini enggan untuk memprotes kenaikan Elpiji 12 kg.
Segala macam argumentasi dari para ahli, hanya menunjuk pada sistem pengelolaan energi yang hampir habis. Menurut Pak Bardjo, hasil energi alam yang selama ini kita kelola untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, akan ada masanya energi itu akan habis. Seperti contoh wacana tentang langkanya minyak tanah di beberapa daerah.
Lalu bagaimana dengan energi gas ? Bukankah suatu saat akan habis juga ? Justru Pak Bardjo tidak mengharapkan akan terjadinya kelangkaan gas di suatu saat nanti, ia berharap Pertamina segera melakukan inovasi untuk pemberdayaan potensi energi di masa yang akan datang.
Ketika Saya menghampiri warung bakso-nya yang tidak jauh dari rumah saya, untuk sekedar makan siang. Saat sampai disana, Saya disambut hangat dengan Ibu Nari, Istri Pak Bardjo, yang menghantarkan Saya ke tempat meja makan yang kosong. Warung Bakso Pak Bardjo cukup ramai tiap harinya. Para Karyawannya sibuk menyiapkan pesanan para pelanggannya. Suasana riuh dan ramai.