Bulir gerimis menggigit manis
Hanyut mengalir menghanyutkan kenang
Rindu menggaung meminta perayaan
Petrikor menusuk-nusuk kalbu
Ramai pasukan air menyerbu
Berisik risau menggenggam semu
Aku memandang bayang bayanganmu
Menengadah tangan menimang hujan
Menyeka bulir yang mampir di pakaian
Gemuruh petir bersorak-sorai menyerang
Buas menerkam, hujan mulai meredam
Hujan hampir tutup usia
Dan asmaraloka kita tinggal nama saja
Ringkih tertatih aku lupa
Kenang kita terlalu sulit dimakan masa
(^)