Fakta bahwa Manchester City tadi malam mengandaskan perlawanan Totenham Hotspurs dengan 6 gol tanpa balas memang adalah sebuah fenomena kalau tidak bisa dibilang mengejutkan, menilik bahwa Spurs dihuni pemain-pemain kelas dunia dan memiliki kekuatan yg sangat merata di setiap lini. Namun ada satu hal menarik yg bisa kita lihat dimana hujan gol City diawali oleh blunder dari Hugo Lloris. Kiper Timnas Perancis ini mendapat bola back pass lalu ia langsung menendang kedepan dengan kaki kiri. Naas, tendangannya tidak sempurna dan langsung dikuasai oleh Aguero yg berdiri sedikit diluar kotak 16. Tendangan pertama Aguero tersebut memang berhasil di blok kembali oleh Lloris, namun bola muntah itu jatuh di kaki Jesus Navas yg sudah menunggu di sisi kiri pertahanan Spurs yg kemudian menyambar bola dengan tendangan first time yg melengkung tidak mampu dijangkau oleh Lloris yg sudah out of position.
Hal ini mengingatkan saya akan pertandingan hari sebelumnya antara Arsenal melawan Southampton yg berakhir dengan kemenangan Arsenal dua gol tanpa balas dimana saat itu gol pertama Arsenal juga diawali oleh blunder fatal Artur Boruc. Boruc saat itu sedang menguasai bola di kakinya dan hanya perlu menendangnya kembali ke tengah lapangan dengan cepat karena terlihat Giroud telah mendekat ke arahnya, namun alih-alih ia melakukan hal itu ia malah berupaya mengecoh Giroud yg sedang berusaha merebut bola di kaki mantan kiper Celtic tersebut. Hasilnya sudah bisa di duga, Giroud dengan insting predatornya tidak perlu bersusah payah merebut bola dan langsung menceploskan ke gawang Southampton yg kosong dan meninggalkan Boruc terduduk diam menyesali aksinya tersebut.
Mencermati persamaan kejadian diatas menunjukkan bahwa peran seorang penjaga gawang apalagi di Liga Inggris sangatlah berat. Mereka memiliki andil dalam mengubah jalannya pertandingan selama 90 menit ke depan. Jika mereka tampil menawan khususnya di awal-awal laga, hal itu akan menaikkan moral para pemain lain untuk lebih fokus dalam bertanding. Namun apabila kejadiannya seperti dua kiper diatas, bisa jadi hal itu adalah sebagian dari penyebab kekalahan akibat hilangnya percaya diri dan semangat baik kiper itu sendiri maupun rekan satu tim secara keseluruhan.
Sebagai seorang yg juga berposisi sebagai penjaga gawang saya pun pernah beberapa kali melakukan blunder dan rasanya memang tidak enak..