Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Jumpalitan Demi Konsumen

21 Mei 2010   05:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:04 113 0
"What if a rift in the time-space continum changed the universe and it was suddenly impossible to get new customers, new readers, new donors or new viewers?"
"How would that change what you do all day and how you spend your money and what you measure?"

"What if you tried acting that way now?"

Kalimat, lebih tepatnya pertanyaan, pendek itu datang ke inbox email saya (dan mungkin juga jutaan subscriber lainnya) yang ditulis oleh Seth Godin.

Si kepala plontos yang dikenal nyeleneh dalam menulis di blog-nya ini memang suka bikin aneh-aneh saja. Mosok iya, ada suatu waktu dimana tiba-tiba tidak ada lagi konsumen yang ingin membeli suatu produk atau jasa. Heh, dasar orang botak aneh.

.....................

Tapi bisa jadi juga.

Dan jika itu terjadi...apa yang kita lakukan sebagai produsen?

Sangat mudah bagi kita yang sudah terbiasa menjual produk atau jasa selama bertahun-tahun untuk mengelak menjawab pertanyaan tersebut.

"Simpel saja, kita analisis apakah ada masalah sama produk atau jasa kita, atau iklan kita kurang menarik, atau ada root cause yang lain?"

Jawaban yang benar, tapi tidak selamanya akan menghasilkan output yang sesuai keinginan.

Pernahkan kita berhadapan dengan situasi dimana produk atau jasa yang kita tawarkan sepertinya selalu saja menemui kegagalan saat kita tawarkan.

Apa yang kita lakukan setelahnya?
Saya yakin banyak dari kita yang terus mencoba dan Alhamdulillah berhasil.
Tapi, banyak lainnya yang menyerah dan menyalahkan faktor X,Y dan Z.

Baiklah,,baiklah,,sebagai salesman/sales women sepertinya haram untuk menyerah sebelum menembus target yang ditetapkan. Jadi, oleh Brian Tracy, yang juga "The Guru" bagi pelatihan sales, ada beberapa hal atau tips yang setidaknya bisa kita coba;

1. Admit It When You Are Wrong
2. Face Up To Mistakes
3. Be Flexible To New Information
4. Be Willing To Cut Your Losses
5. Action Exercises

Penjelasannya?yah,,saya yakin Anda semua orang-orang pintar, "fast learner" istilahnya klo di CV mah,,jadi dari kelima pasal itu, tentunya Anda bisa menjabarkannya sendiri,,hehe,,

Lagian, daripada baca notes ini, lebih baik Anda turun lagi ke lapangan, kembali tawarkan produk atau jasa Anda, dan jika memang menemukan kegagalan lagi, jangan segan-segan bertanya pada senior ataupun orang lain yang sudah berhasil. Selanjutnya, jika cara presentasi kita salah, beranilah untuk mengakuinya dan cobalah memperbaiki.

Jangan kita terpaku pada satu gaya presentasi atau penawaran, dunia ini luas dan manusianya banyak sekali, jadi perlu banyak jurus untuk menaklukkannya. Dan terakhir, kembali coba gaya penawaran atau presentasi baru dan evaluasi lagi hasilnya, lalu perbaiki, dan coba lagi dan lagi, lagi,,

(sounds like a jerk motivator?nope?hehehe,,whatever lah, just want to spur up ur gearbox yoo,,,)

"Bagaimana klo kesalahan ada di para pengambil kebijakan?atau bos-bos yang tidak mengerti kebutuhan lapangan itu?"

"Bagaimana jika memang produk atau jasa kita yang jelek?"

"Bagaimana jika memang konsumen sedang jenuh?pasar terlalu penuh persaingan?"

Mmm,,,Jawaaaabannya;

"Are U Blaming?"


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun