Pendahuluan
Murjiah adalah salah satu aliran teologi dalam Islam yang muncul pada masa awal perkembangan agama ini. Aliran ini menekankan pemisahan antara iman dan amal, serta memberikan perspektif unik dalam memahami hubungan di antara keduanya. Artikel ini akan membahas sejarah pemikiran Murjiah, prinsip-prinsip dasarnya, dan perkembangan aliran ini hingga saat ini.
Asal Usul Pemikiran Murjiah
Murjiah berasal dari istilah Arab "irja'", yang berarti "menunda" atau "menangguhkan". Aliran ini muncul sebagai respons terhadap berbagai perdebatan teologis yang terjadi di kalangan umat Islam, khususnya pada masa pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Talib. Salah satu konteks sosial yang melatarbelakangi kemunculan Murjiah adalah ketegangan antara berbagai kelompok Muslim, terutama antara Khawarij dan Ahl al-Sunnah.
Khawarij adalah kelompok yang sangat menekankan amal sebagai syarat keimanan. Mereka berpendapat bahwa pelanggaran besar, seperti dosa besar, membuat seseorang menjadi kafir. Sebaliknya, Murjiah mengambil sikap lebih moderat dengan berpendapat bahwa iman tetap ada meskipun seseorang tidak melaksanakan amal. Meskipun pendiri aliran ini tidak secara definitif dikenal, beberapa cendekiawan, seperti al-Hasan al-Basri, dianggap sebagai tokoh penting dalam penyebaran ide-ide ini.