Baik kali ini saya akan menyoroti maraknya kasus korupsi di negeri kita. Entah mengapa negeri kita yang terkenal dengan nilai-nilai keluhuran,sopan santun dan terkenal dengan penduduknya yang ramah seolah tidak berdaya dan tidak bertenaga ketika menghadapi sebuah pekerjaan kriminal yang berefek domino bagi masyarakat. Negeri ini memiliki peluang yang luas untuk dikorupsi, mulai dari korupsi anggaran proyek, korupsi sumber daya alam, korupsi kekuasaan, korupsi wewenang dan lainnya. Ibarat kata bang napi bahwa kejahatan bukan terjadi hanya karena ada niat pelaku namun juga karena ada kesempatan
Saya akan mencoba memberikan analisis efek domino dari korupsi. Jika misalnya pemerintah menganggarkan Rp.20.000.000,00 untuk perbaikan kesehatan masyarakat miskin disuatu daerah dengan spesifikasi obat yang diberikan adalah A dengan kualitas tenaga medis A dengan jumlah peserta maksimal mencapai 200 orang dan dengan fasilitas penunjang adalah A. Namun karena adanya kesempatan untuk korupsi maka anggaran Rp.20.000.000,00 pun sahabat kurangi menjadi Rp.10.000.000,00 yang membuat semua fasilitas dikurangi kualitasnya.
Bayangkan efek domino yang mungkin terjadi, pertama adalah mungkin obat yang diberikan tidak sebaik anggaran sebelumnya kedua tenaga medis yang digunakan mungkin tidak sebaik yang sebelumnya yang memiliki keahlian lebih. Ketiga jumlah masyarakat yang harusnya bisa mengikuti program tersebut bisa saja dibatasi dan direduksi. Dan yang ke empat kemungkinan fasilitas yang diberikan tidak sebaik yang sebelumnya.
Bisa anda bayangkan betapa jahatnya diri sahabat? Masyarakat yang seharusnya mendapatkan haknya dan mendapatkan pelayanan yang baik tidak mendapatkan apa yang seharusnya mereka dapatkan. Sahabat bayangkan jika anggaran tersebut digunakan untuk memberikan mereka pelayanan yang lebih baik. Betapa banyak masyarakat yang amat membutuhkan pelayanan medis diluar sana?
Dan bayangkan jika uang korupsi tadi dimakan oleh Anak-anak,Istri,Orangtua,Kerabat sahabat. Mereka telah ikut serta memakan yang bukan haknya. Mereka telah sahabat suapi dengan hal yang tidak baik. Saat sahabat bersama keluarga tengah menikmati lezatnya Pizza dengan menggunakan uang tadi, bayangkan wajah mereka diluar sana yang marah jika mereka tau sahabat mengambil sesuatu yang seharusnya menjadi hak mereka. Sahabat bayangkan orang--orang tercinta sahabat sedang melahap sesuatu yang bukan miliknya. Sedangkan diluar sana masih banyak yang membutuhkan.
Sungguh suatu ironi jika sahabat meberi makan,fasilitas kepada manak,istri ataupun kerabat dimana bersumber dari uang korupsi. Mungkin mereka tidak pernah bertanya dari mana uang tersebut ,karena mereka begitu percaya bahwa apa yang mereka makan adalah halal. Mereka yang menunggu dirumah percaya bahwa sahabat tidak sama dengan para koruptor yang sering muncul di TV . Mereka keluarga sahabat percaya bahwa ayahnya memberikan ini semua murni kerja keras ayahnya. Sahabat, coba bayangkan wajah mereka menanggung malu jika suatu saat pihak berwajib menangkap sahabat dan betapa malunya mereka. Mungkin selama ini mereka begitu bangga memiliki seorang bapak seperti sahabat yang memberikan segalanya untuk keluarga.
Bayangkan wajah mereka tertunduk malu karena dijuluki anak koruptor! Bayangkan mereka menaggung malu ketika akan berbelanja ke pasar dan bertemu dengan banyak orang. Bayangkan betapa besar kemarahan masyarakat yang terzolimi. Bayangkan betapa besar kerugian yang akan mereka alami. Bayangkan semua secara nyata sehingga kita semua sepakat untuk menyatakan tidak pada sesuat hal yang membawa keburukan bernama korupsi.
Di Laboratorium Elektronika,Saat Bandung Hujan.