Sang juara bertahan dari wakil Cina, Chen Qing Chen / Jia Yi Fan berhadapan dengan wakil Indonesia, Apriyani Rahayu / Siti Fadia di babak final. Bagi Apriyani/Fadia mereka merupakan satu-satunya wakil dari Indonesia.
Sayangnya hasil akhir dari laga tersebut menjadikan Apriyani/Fadia hanya mendapatkan runner up setelah kalah dengan skor 16-21 12-21 dengan waktu 42 menit.
Dalam pertandingan kedua wakil sama-sama grogi menjalani pertandingan. Namun, PriFad tidak terlalu baik performanya, sementara Chen/Jia dengan pengalaman mereka bahkan mampu menekan pertahanan mereka.
Hal ini terbukti dari setiap poin yang didapat Chen/Jia, mereka selalu tertawa lepas. Sementara PriFad, badan Fadia gemetar dan keduanya sering mengangkat bola terlalu tinggi sehingga bisa dikembalikan dengan baik oleh lawan.
Dengan hasil tersebut, Chen dan Jia menyamai raihan Hendra Setiawan, Liliyana Natsir, Cai Yun, dan Fu Haifeng yang sama-sama meraih 4 gelar juara dunia BWF sepanjang karir di sektor yang sama (single discpline).
Selain itu, gelar juara dunia ini membuat Cina tetap setidaknya 1 gelar sejak penyelenggaraan pertama Kejuaraan Dunia Bulutangkis tahun 1983.
Sementara dari Indonesia mereka gagal meraih 1 gelar juara pun. Padahal disisi lain, Korea Selatan sudah meraih 2 gelar juara melalui Seo Seung Jae / Chae Yu Jung dan An Se Young.
