Untuk informasi, karena grup yang dihuni Bali United dan Kuala Lumpur berbeda jumlah, maka laga Bali United menghadapi peringkat keempat (Kaya FC) tidak dihitung. Hal ini membuat Bali United hanya mendapatkan 3 poin dari 2 laga dan kalah dibandingkan dengan Kuala Lumpur.
Hal ini membuat kecewa para pecinta sepakbola Indonesia terutama penggemar Bali United. Bahkan mereka sudah menggaungkan "Gagal Piala AFC lagi" ketika laga terakhir babak grup digulir. Mereka sendiri merupakan jawara liga musim lalu dan masih jadi klub superior diantara klub Liga 1 lainnya.
Jika mau dicari-cari alasan kenapa Bali United gagal lolos ke fase berikutnya. Apakah PSSI menjadi dalang kegagalan tersebut?
Bila pertanyaan tersebut dikemukakan maka jawabannya secara tidak langsung PSSI juga ikut andil atas kegagalan tersebut. Hal ini terlihat dari diikut sertakannya Bali United dari turnamen pramusim bernama Piala Presiden.
Bali United sendiri memang banyak memakai pemain pelapis di turnamen tersebut tetapi tidak semuanya. Hal itu juga karena ada tekanan label tim superior baik dari klub lawan dan juga suporter.
Suporter mungkin tidak berharap klubnya memenangkan seluruh laga Piala Presiden, tetapi ketika menghadapi Persib, Bhayangkara, dan Persebaya setidaknya mereka mampu memberikan perlawanan. Tekanan tersebut juga bisa menjadi pengganggu mental kala menjelang laga di Piala AFC.
Namun, hal yang meringankan PSSI terhadap hipotesa pertanyaan tersebut adalah PSM Makassar mampu lolos baik di Piala Presiden dan Piala AFC. Bahkan mereka juga menurunkan pemain pelapis sama seperti yang dilakukan Bali United di Piala Presiden dan bahkan mereka meraih juara grup di Piala AFC.
Selain itu, faktor-faktor seperti banyak pemain utama yang berumur lebih dari 30 tahun, menepuh jarak Bandung-Bali yang tentu cukup lama sehingga membuat fisik mereka terkuras. Koordinasi antar lini juga terbilang kurang bagus kala bertanding di Piala AFC.
Entah alasannya karena memang permainan mereka yang tak layak menyandang superior atau faktor-faktor yang telah disebutkan sebelumnya menjadi penyebabnya.
Akhirnya semua faktor tersebut membuat Bali United gagal lolos lagi di Piala AFC. Dan semoga ini juga menjadi pembelajaran buat Bali United ke depannya agar menetapkan prioritas turnamen.
Dan juga PSSI yang mungkin sebaiknya memberikan spesial case untuk klub yang bakal membela negara seperti contoh momen Piala AFC ini. Semangat untuk Bali United dan semoga tetap lancar untuk PSM Makassar.