Laga final sendiri berjalan dengan nominasi di tangan Feyenoord. Seperti biasa tim asuhan Jose Mourinho, lebih memilih untuk bermain sabar dan menunggu, dan ketika momentum ada baru melakukan serangan. Dan hasilnya terlihat ketika Zaniolo berhasil mencetak gol di babak pertama.
Kemenangan Roma atas Feyenoord sendiri membuat catatan manis baik dari AS Roma dan Mourinho. Bagi Roma sendiri dengan mereka menjuarai UECL membuat puasa gelar mereka selama 14 tahun. Terakhir kali mereka meraih gelar ketika turnamen coppa italia pada musim 2007/2008.
Selain itu, bagi Roma ini adalah gelar kedua internasional setelah turnamen Inter-Cities Fairs Cup pada 1960/1961. Roma sendiri akhirnya merasakan gelar setelah menjalani final ketiga. Dua final sebelumnya berakhir dengan kekalahan yaiu ketika di final European Cup (sekarang bernama Liga Champhions) pada musim 1983/1984 dan Piala UEFA pada 1990/1991.
Sementara itu, bagi Mourinho gelar juara ini membuat dirinya menjadi satu-satunya pelatih yang membawa semua kompetisi eropa yaitu Liga Champhions bersama Porto dan Inter Milan, dan Liga Europa bersama Manchester United.
Pertandingan final ini juga menjadi laga terakhir Jose Mourinho dan AS Roma karena kompetisi domestik telah berakhir di tanggal sebelum laga final berlangsung.
