Tahun pertama membesarkan sekolah ia jalani dengan 2 personel. Dia sendiri dan seorang guru perempuan. Sehari-hari menjadi Kepsek, guru, hingga merangkap jadi
cleaning service ia jalani dengan sepenuh hati. Tahun pertama mendapat lebih dari 13 murid dengan mematok SPP 200 ribu dan uang gedung 4 juta rupiah. Tahun kedua untuk  menggaet siswa baru dengan metode
 Door to door. Ia mendapat lebih dari 20 murid. Sekolah ini pernah digratiskan, diluar dugaan hanya memperoleh 3 murid. "
Sekolah muhammadiyah harus berani mahal dan harus menjaga amanah wali murid". Ujarnya.
KEMBALI KE ARTIKEL