Partai Nasional demokrat (Nasdem) adalah partai baru yang didirikan sejumlah eks politisi golkar yang berawal dari sebuah Ormas. Banyak pihak yang tersihir untuk bergabung ke partai ini, mulai dari artis Doni Damara (1), mantan jendral (2), mantan atlet badminton Ricky subagja, sejumlah aktivis muda NU (3), mantan bandit (4), mantan (Sekjen) DPR RI, Nining Indra Shaleh, Pengacara senior OC. Kaligis dan mantan politisi senior PKB, Gus choi (5).
Awalnya Nasdem sangat diuntungkan dengan bergabungnya bos MNC TV, Harry tanoe. Diuntungkan dari segi publikasi dan fundraising. Namun, dalam perkembangan selanjutnya, Harry memilih hengkang dari Nasdem tanpa alasan yang jelas. Harry akhirnya berlabuh ke Hanura dengan 6 alasan, diantaranya: sosok wiranto yang enak diajak berdiskusi, posisi Hanuratidak masuk dalam koalisi pemerintah, Hanura sebaga Partai yang bersih dari kasus korupsi. Kelima, Partai besutan Wiranto ini mempunyai kekompakan dan terakhir Hanura bisa menjadi panduan moral dan sinergi bagi mantan para kader Nasional Demokrat (NasDem).(6) Masuknya Harry dipandang sebagai darah segar bagi partai Hanura yang telah ditinggalkan ikonnya, Akbar Faisal yang pindah ke NasDem.
Dari beberapa nama beken yang bergabung ke Nasdem, yang menarik perhatian ialah Akbar faisal. Politisi yang terkenal vokal dalam kasus Century ini mengagetkan publik dengan bergabung ke Nasdem. Berarti ini sudah kedua kalinya dia ganti baju, dari awalnya Demokrat pindah ke Hanura lantas loncat lagi ke Nasdem. Akbar pun mengaku sama sekali tidak menyesal dengan keputusannya untuk bergabung bersama Nasdem dan meninggalkan partai yang telah melambungkan namanya. Dia tetap yakin pada pendiriannya bahwa massa depannya akan lebih cerah bila berada di partai besutansurya paloh.
Penulis pernah menanyakan langsung ke akbar melalui akun twitternya, “pak akbar, kenapa sih pilih nasdem ketimbang partai lain?”(7) Akbar menjawab dengan singkat, “Sbg partai baru, Nasdem jauh dr virus”. Menariknya jawaban Akbar direspon oleh Prof Tjipta lesmana, “partai baru apanya? NASDEM hanya partai reinkarnasi GOLKAR yg bangkit dr barisan sakit hati”. Begitu cetus pak Tjipta.
Anehnya meski mengatakan Nasdem steril dari virus, Akbar memilih diam ketika ditanya salah satu followernya, “berarti hanura.sdh byk viruskah bung akbar?” Alasan Akbar bahwa dibanding partai lain, Nasdem bersih dari virus justru bertentangan dengan pernyataannya bahwa “Hanura itu partai bagus, partai bersih, sebelum ke Nasdem, saya datang ke Pak Wiranto, saya mencintai partai ini, saya sudah berjuang dan melakukan amanah dari Hanura, di DPR RI dan sebagainya. Tetapi pada titik tertentu, saya menempuh langkah ini dengan harapan Nasdem ini bisa meraih suara besar di Pemilu nanti, demi Indonesia lebih baik," jelas Akbar.(8)
Perlu diketahui bahwa dalam teori politik, ada tiga motivasi seseorang masuk partai : Office seeking, Rent seeking dan memburu suaka politik/perlindungan hukum. Akbar faisal tergolong yang mana? Kalau melihat Akbar pindah ke Nasdem langsung mendapat posisi Ketua Bidang Politik Pemerintahan untuk periode 2013-2018.(9) Boleh jadi teori office seeking lah yang membuat Akbar mantap ke Nasdem. Hemat penulis, biarlah waktu yang akan menjawab pilihan Akbar masuk ke partainya Surya paloh. Wallahu’allam bishowab