Nama anak itu Alif Fikri, dia adalah salah satu penghuni Pondok Madani yang mengalami kejadian itu, menjadi jasus atau mata-mata di dalam pondok karena tanpa sengaja terlambat 5 menit datang ke masjid bersama 5 temannya Raja, Said, Dulmajid, Atang dan Baso.Kisah Alif Fikri yang tinggal di Pondok, membuat pembaca mengetahui bahwa bersekolah di pondok itu tidak monoton belajar tentang agama saja, membaca dan menghafal Al Qur'an saja, tetapi lebih kepada penerapan kehidupan sehari-hari seperti sekolah umum lainnya dengan tetap mengedepankan dasar / syariat agama Islam. Di novel ini dilukiskan Tinggal di pondok selain bisa tetap menyalurkan hobbi, Alif dan kelima kawannya bersama-sama dengan segala kemampuannya bersusah payah mengejar impian mereka masing-masing.