Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy

Marak Jumlah Kenaikan Covid-19 di Indonesia, Vaksin Bekerja atau Tidak?

30 Juli 2021   02:11 Diperbarui: 30 Juli 2021   02:26 94 0
Kenaikan kasus covid-19 di Indonesia sepertinya belum menemukan titik terang, padahal sudah banyak upaya yang dikerahkan pemerintah untuk mengatasinya. Vaksin salah satu caranya, banyak varian vaksin yang ditawarkan dari banyak negara yang pemerintah pilih. Beda vaksin, beda pula efek dan kandungannya. Asalnya pun berbeda pula, vaksin bisa diperoleh dari negara asing seperti Amerika Serikat dan China.

Awal tahun 2021 di bulan Januari, vaksin mulai marak digunakan. Banyak pro dan kontra pastinya, maka dari itu presiden pun turun tangan menjadi orang pertama yang disuntik vaksin. Vaksin juga diharapkan menjadi salah satu jalan keluar dari gelapnya kehidupan kita selama masa pandemi ini, dari banyak jumlah dan varian vaksin salah satu yang banyak diminati ialah vaksin yang kita tau dengan sebutan astrazeneca.
Karna banyak dicari vaksin jenis ini pun kerap habis dan menjadi langka, banyak orang yang menunda vaksin demi mendapat jatah vaksin jenis ini.

Dari data yang dikumpulkan oleh petugas covid-19 di Indonesia, bisa dibilang vaksin telah membantu dan berjasa dalam penurunan jumlah kasus positif covid-19. Namun, banyaknya orang yang masih takut bahkan waspada pada suntik vaksin membuat target pemerintah berjalan sedikit lebih lama bahkan tersendat. Banyak yang merasa vaksin berbahaya, ada juga yang berkata jika vaksin haram karena memiliki kandungan minyak babi. Diluar pro dan kontra tersebut, tidak sedikit jumlah orang yang didata sudah melaksanakan vaksin covid-19.

Berbicara tentang vaksin, pastinya orang orang akan mencari tahu kandungan dan efek sampingnya. Dewasa ini, banyak bermunculan berita dan hoax tentang efek samping vaksin covid-19. Salah satunya ialah badan merasa meriang, kepala pusing, mual, bengkak di daerah bekas suntik, bahkan susah untuk menggerakkan anggota tubuh. Dengan munculnya berita seperti itu, banyak warga yang berteori bahwa vaksin covid-19 tidak aman.

Padahal menurut penelitian dokter efek samping tersebut ialah bukti bahwa vaksin mulai bekerja, "Fakta bahwa tubuh mengalami efek samping vaksin Covid-19, seperti sakit kepala, demam, meriang, atau nyeri pada bagian yang disuntik adalah hal yang baik." ucap Dr Vivek Cherian, MD. Ada juga dokter yang beropini bahwa badan meriang merupakan kondisi penyesuaian tubuh, dalam arti kata tubuh kita sedang memproses kandungan vaksin. Biasanya kondisi seperti ini akan bertahan sekitar 1 sampai 2 hari, sesuai kondisi tubuh dan imun orang itu sendiri.

Lantas gimana sih cara kita mengatasi meriang, dan tidak enak badan setelah vaksin covid 19? banyak cara salah satunya dengan minum banyak air putih, makan makanan yang sehat dan terjaga proteinnya, tidur yang cukup, dan minum obat penurun demam. Lalu bagaimana jika efek samping tersebut tidak hilang? bisa jadi bahwa telah terjadi alergi terhadap salah satu kandungan yang ada di vaksin tersebut. Maka dari itu, pastikan jika kita harus melihat riwayat kesehatan kita dengan sangat teliti.

Selain itu, jangan lupa pastikan kita tetap menjaga jarak dan menjaga kebersihan seteliti mungkin. Ingat, ada vaksin bukan berarti virus covid-19 ini sudah hilang. Kesehatan memang sangat berharga, maka dari itu kita harus selalu menaati prokes kesehatan yang sudah ditetapkan. Jika bukan kita siapa lagi, sayangi diri anda dan keluarga anda terlebih orang tua anda yang sudah memiliki imun tubuh yang lebih rendah. Maka dari itu, mari kita sama sama laksanakan vaksinasi covid-19 untuk memutus rantai penyebaran covid-19.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun