Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Perjalanan Panjang Pengetahuan Manusia terhadap Tirai Misteri Jagad Raya

10 April 2023   14:52 Diperbarui: 10 April 2023   14:54 204 1
Sejak awal keberadaannya, manusia selalu memiliki rasa penasaran yang besar, sejak awal pula, manusia melakukan berbagai upaya untuk mengetahui isi dari alam semesta yang luas. Pada awalnya, Aristoteles berpendapat mengenai konsep geosentris, dimana bumi yang menjadi pusat berputarnya benda langit lain. Namun seiring berjalannya pengetahuan manusia, teori tersebut berubah bukan lagi geosentris, karena bumi terbukti mengelilingi matahari dengan lebih dari 1 gerakan. Manusia juga terus menerus menemukan planet, bintang, dan bahkan galaksi baru seiring kemajuan teknologi. Terus melihat kedepan, membuat manusia juga berpikir, apa yang menjadi permulaan dari alam semesta ini? Penemuan Hubble mengindikasikan bahwa pada awal mulanya alam semesta ini merupakan satu atom padat yang kemudian mengalami reaksi radioaktif. Dari situ, reaksi ini menghasilkan ledakan dahsyat yang memecah atom tunggal tersebut menjadi atom atom yang lebih kecil yakni gas hidrogen. Jagat raya ini terus berkembang dan gas hidrogen ini membentuk kabut gelap. Dikarenakan pengaruh arus perputaran dan gravitasi, bagian gas tersebut memadat dan pada akhirnya menyusun galaksi pertama. Galaksi tersebut kemudian meledak dan menyusun bintang bintang. R.H Fowler berpendapat bahwa suatu bintang dapat kehabisan bahan bakar, kemudian memijar, dan daya berat dari dalam bintang menarik semua massa bintang ke intinya. Gaya tariknya menjadi sangat kuat dan bintang tersebut "runtuh" dan menjadi sangat gelap. Itulah yang diyakini sebagai lubang hitam. Lubang hitam sendiri diyakini sebagai objek luar angkasa yang mempunyai gaya tarik yang sangat besar. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun