Tergelitik ingatanku sewaktu masih kanak2 usia 10 tahun. Pulang sekolah SD NARUH TAS makan dan minum lalu ambil pancingan belut yang benangnya hanya sekilan kira2 20 cm dengan matakail diujungnya benang tersebut dari senar raket badninton bekas yang minta dari tetangga yang tiap sore main dilapangan kampung belakang rumah. terbuat dari senar raket supaya kaku dan tidak mudah putus dari gigitan gigi belut yang tajam. Mulailah bergerak untung kalau ada teman yang mau ikut. Sasaran berikut cari cacing tanah sebagai umpannya yang banyak disepanjang got buangan air limbah tumah tangga. Mulailah perjalanan menyusuri got yang ada dipinnggir jalan KAMPUNG untuk mencari lubang belut ditandai dengan adanya gelembung udara diulut lubang. cacing umpan mulai dipasang dikailsecukupnya asal membungkus mata kail. Dan ritual penting yang harus dilakukan adalah meludahi cacing dimata kail. dengan harapan supaya dapat belut. JongkonK dipinggir got membelakangi jalan tangan dengan memainkan pancingan didepan lubang belut. Karena Belut ikan buas hanya tertarikdengan umpan yang bergerakistilahku diutikutik depan lubang.
KEMBALI KE ARTIKEL