Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Kado Pernikahan(ku)

13 Juli 2010   21:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:53 844 0
20 Desember 2001, novel itu akhirnya kembali ke tangan pemiliknya, seorang sahabat lama meminjamkannya kepada saya kira-kira satu tahun lebih dua bulan lalu, dan selama itu pula saya tidak berjumpa dengan sahabat saya itu. Dan perjumpaan dengan gadis itu - sahabat lama saya - menyisakan satu hutang yang entah kapan bisa saya bayar: sebuah cerita tentang cinta dan persahabatan lengkap dengan berbagai konflik di dalamnya, termasuk (mungkin) sebuah penghianatan. Kami masih sama-sama muda, penuh semangat dan obesesi, bahkan mungkin mimpi. Obsesi dan mimpi-mimpi yang mungkin tumbuh dari cerita-cerita - dalam bentuk apa saja - yang sering kami baca dan kemudian diperdebatkan, atau mungkin dengan bahasa yang lebih baik: didiskusikan. Mungkin seperti kebanyakan anak muda seperti kami, yang berada di penghujung usia belasan, selalu saja ada kejenuhan ketika melakukan hal-hal sama berulang kali, dan itu terjadi pada kebiasaan kami yang hanya sekedar membaca dan mendiskusikan. Pertemuan di penghujung tahun 2001 itu mungkin adalah puncak dari kejenuhan yang kami alami. Hari itu kami tidak banyak membahas cerita-cerita yang telah kami baca seperti pada pertemuan kami di tahun-tahun sebelumnya. Hanya sebatas novel yang baru saja saya kembalikan. Selebihnya, kami terlalu sibuk menghayalkan sebuah cerita yang kami bangun sendiri di dalam pikiran kami masing-masing. Satu kesepakatan dibuat, satu hari nanti, entah itu lima atau sepuluh tahun lagi atau kapanpun, kami akan bertukar cerita, bukan lagi bertukar cerita yang ditulis oleh orang lain seperti yang sering kami lakukan sebelumnya, tetapi bertukar cerita hasil tulisan sendiri, dengan ide-ide murni dari kepala masing-masing, dengan tema seperti yang telah saya sebutkan di awal tadi. Hari itu adalah perjumpaan terkahir saya dengannya, kami sama-sama pindah dari kota tempat kami menghabiskan masa kecil, dalam waktu yang hampir bersamaan, mungkin itu adalah sekedar sebuah kebetulan, saya pun tidak ingin terlalu melebih-lebihkan. Selama hampir sembilan tahun kemudian, sampai hari ini - hari pertama di bulan Juni 2010 - dalam setiap percakapan yang hanya melalui suara dan tulisan tanpa bertemu muka, tidak satupun diantara kami yang membahas tentang kesepakatan yang pernah dibuat tersebut, dan tidak satupun yang telah memenuhinya. Walaupun saya yakin, atau setidaknya saya berharap, tidak satupun diantara kami yang melupakan kesepakatan itu. Janji adalah janji, harus dipenuhi satu hari nanti, entah itu lima atau sepuluh tahun lagi atau kapanpun. Dan saya mulai menulis cerita.

***

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun