Sejak pertemuan malam itu, Kang Doko sekarang jadi rajin datang ke rumahku. Aku bersyukur, karena Kang Doko tidak menjadi jemu dengan obrolan yang selalu kami lakukan lepas salat Isya’. Semula aku ingin mengajak Kang Doko berbincang di Masjid, tetapi ia keberatan.