Belum lagi masalah lainnya, para pejalan kaki atau pedestrian sudah tak aman berjalan kaki. Trotoar sudah jadi tempat bisnis murah meriah bagi penjual makanan bahkan penjual baju murah, contohnya yang terjadi di Jalan Pemuda di Jakarta Timur. Akhirnya para pejalan kaki terpaksa memilih berjalan di pinggir jalanan dan bukan di trotoar, karena sudah padat. Ada juga trotoar yang sempit ataupun rusak bahkan becek tergenang air saat hujan, lalu dimana pejalan kaki harus meletakkan kakinya?. Asal Anda pernah jadi pejalan kaki, ketika anda berjalan di pinggir jalanan yang sedang padat, Anda akan dengan mudah mendapat hadiah klakson dari motor atau mobil yang tak berempati pada Anda dan justru mungkin memaki Anda karena dianggap tak tahu aturan.
Hal-hal tersebut barulah sebagian kecil masalah yang ada di jalanan, dan belum masalah kehidupan bermasyarakat keseluruhan. Apakah Anda bisa melihat ada urgensi sehingga kita harus berubah, karena banyak yang menuntut hidup nyaman tapi tak pernah sadar bahwa masalah utamanya adalah ketidakpedulian untuk berubah. Saya sangat mendukung usaha pemerintah saat ini untuk revolusi mental. Menurut saya, kedisiplinan itu bukan hanya wacana indah ketika berpidato, itu harus jadi bagian dari diri sendiri. Bagaimana mungkin kita minta pemerintah mengubah semuanya sehingga kita hidup nyaman, tapi kita sendiri tidak mau berubah, bahkan mungkin tidak sadar kalau banyak hal yang salah dari diri kita. Sudah saatnya buang kesombongan diri, lihat ke sekeliling kita penuh sampah di jalan, di kali. Lihat masalah kita bukan hanya soal harga barang, memang itu penting dan pemerintah perlu menstabilkan itu dengan kebijakannya, namun mental kita juga harus berubah. Kita mudah sekali mengkritik orang lain, tapi banyak di antara Kita yang tak bisa menerima kritik. Lalu bagaimana kita bisa hidup dengan tentram? Apakah bisa jiwa kita disebut sehat?.
Bagaimana dengan korupsi, kolusi nepotisme?. Ini masalah yang klasik dan membuat malas dibicarakan karena entahlah kapan bisa berakhir. Lalu, Siapa yang peduli kepribadian anak dan cucu kita nanti ketika mereka dewasa?. Apakah mereka akan jadi orang yang melanggar aturan tanpa rasa bersalah karena dari kecil melihat contoh yang salah?. Siapa yang akan bertanggung jawab bila Bangsa ini punya mental yang seperti ini?, namun menuntut hal-hal ideal yang tidak sesuai dengan modal yang dimiliki?. Kalau ini negara kita?, ini bangsa kita?, bukankah kita yang harus berubah?.
Salam damai, semangat perubahan untuk kita.