[caption id="" align="aligncenter" width="576" caption="Para petugas sedang berusaha membawa seorang pekerja dengan tandu yang berhasil diangkat dari reruntuhan ruko yang ambruk di Samarinda, Selasa (3/6) pagi."][/caption] Sekitar 89 pekerja bangunan tertimbun dalam reruntuhan ruko tiga lantai yang sedang dalam tahap pembangunan di Jalan Ahmad Yani Perum Cenderawasih Permai, kelurahan Temindung Permai, kecamatan Sungai Pinang, Samarinda, Kalimantan Timur, yang ambruk sekitar pukul 06.20 WITA. Ruko Cenderawasih Permai dibangun sejak Desember 2013 oleh CV Abadi di areal kompleks perumahan Cendrawasih Permai di atas seluas lahan 50x100 meter persegi. Rencananya ruko tersebut akan dibangun sebanyak 17 petak bangunan, dan masing-masing bangunan berdiri di atas tiga lantai. Info dari posko data di TKP sampai pukul 15.00 WITA menyatakan 67 pekerja berhasil diselamatkan, 1 tewas, dan 11 masih belum ditemukan. Sebagian dari korban selamat mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke RSUD AW Sjahranie dan RS Samarinda Medical Center. Para pekerja bangunan tersebut menurut salah seorang saksi sebagian besar berasal dari Jawa Timur, yakni Trenggalek, Kediri, Tulung Agung dan Ponorogo. Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi sedang berjalan, petugas gabungan dari aparat Kepolisian Poltabes Samarinda, relawan berbagai LSM, Satpol PP Kota Samarinda dan Petugas PMI, dan Balakar kota Samarinda tengah menyisir di reruntuhan gedung. Sejumlah alat berat seperti eksavator didatangkan oleh petugas untuk mengangkat puing-puing reruntuhan gedung dan menyelamatkan para korban yang mungkin masih ada yang terjebak di lokasi kejadian. Meski belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang perihal penyebab ruko ambruk, namun kabar santer berembus di lapangan bahwa diduga ruko ambruk karena kesalahan konstruksi. (ezg)
KEMBALI KE ARTIKEL