Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Praktek Plagiat Karena Merasa Inferior

8 Oktober 2015   21:56 Diperbarui: 8 Oktober 2015   22:32 44 0
Jika beberapa waktu lalu anda browsing ke Youtube atau menonton channel SCTV kalian pasti tidak kenal sinetron

GGS. Sinetron yang menceritakan cinta seorang anak remaja dengan lelaki yang ternyata itu Vampir. Sudah menjadi

rahasia umum jalan cerita itu ada pada film Twilight Saga.


Bayangkan jika sinetron itu masuk IMDB, sudah pasti banyak hujatan. Bahkan sampai ada tuntutan dari produser Twilight

Saga

Tidak hanya GGS, contoh juga seperti film Garuda Superhero yang tidak perlu ditatap lama-lama kalian sudah tidak asing lagi

dengan Batman ciptaan DC-Comic. Yang plus-nya karena sudah menggunakan teknologi CGI namun settingngan kotanya seperti

kota di New York di AS.

Padahal belum tentu settingan kota di New York itu bagus bagi banyak orang. Karena desain bukan hanya diciptakan untuk membuat

kota itu Indah namun yang paling penting adalah kesejahteraan dan kenyamanan penduduknya.

Kembali lagi ke Plagiat dari Plagiat level 5 sampai tingkat dewa. Salah satu penyebabnya adalah merasa buatan orang dan pemikiran

orang lebih bagus dari pemikiran anak bangsa. Satu lagi hanya memikirkan pundi-pundi uang yang datang. JIka anda tahu hukum alam untuk

mendapatkan pundi-pundi uang adalah film itu bermanfaat bagi manusia, bangsa, negara, dan dunia, juga prinsip membuat film salah satunya

adalah menciptakan dunia sendiri dari otak pembuat film itu yang membuat penonton memasuki dunia itu

Anak-anak dan generasi tahun 90 pasti sudah tahu serial Mr.Bean, pada awal tayang perdananya di Inggris sendiri tidak diterima namun banyak

disukai di seluruh dunia, bahkan akhirnya anak-anak negerinya sendiri.

Jadi, pada intinya jika karya yang pertama dibuat gagal jangan pernah putus asa. Karena gagal itu artinya belajar. Dan, belajar itu dilakukan

seumur hidup dari lahir sampai ke liang lahat. Kembali, ke sifat inferior karya orang luar negeri lebih bagus dari karya dalam negeri. Pembuat

film luar negeri itu juga manusia sama seperti kita, jika orang luar negeri bisa kenapa kita tidak?.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun