Ditetapkannya Salatiga menjadi
Stadsgemeente (kotapraja dengan otonomi terbatas) pada tahun 1917 menjadi tonggak awal transformasi menjadi kota yang modern mengikuti pola pembangunan kota di Eropa masa itu. Kelak pada tahun 1926 statusnya ditingkatkan menjadi
Gemeente (kotapraja dengan otonomi penuh). Latar belakang pentingnya wilayah ini karena peran Salatiga sebagai kota bermukim warga Belanda, kota perkebunan dengan ditetapkannya
afdeeling untuk mendukung sistem
cultuurstelsel dan kota militer dengan dibangunnya benteng pertahanan serta penempatan pasukan militer infantri, kavaleri dan artileri
Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger (
KNIL).
KEMBALI KE ARTIKEL