Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Air Mata Ibu Bagai Mutiara

17 Juli 2012   04:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:53 328 2


Bila sudah tiba waktu senja. Ku terdiam, mendengar lagu-lagu terindah tentang mu. Tentang ibu. Mengingat saat-saat pertamaku dilahirkan..

Pengorbananmu sungguh besar. Tak pernah aku tahu bagaimana sakitnya, bagaimana sulitnya sekuat mungkin tenagamu menyelamatkanku hingga ku terlahir dengan tangisan yang membuat keringat lelahmu kering seketika menyambut hadirku dengan penuh kelembutan senyummu.

Ibu.....nafasmu adalah hidupku..

Senyum mu adalah ketegaranku

Air matamu adalah mutiara dalam hidupku.

Betapa sulitnya membalas semua pengorbananmu. Aku yang hanya membuatmu susah. Membangunkan saat lelap tidurmu.

Pernah ku ingat kata-kata orang. Bahwa dahulu ketika aku masih bayi. setiap malam ibu tidak pernah tidur. Tangisanku yang selalu mengganggu, Ia menimangku, menyusui, bahkan menggantikan popok ditengah malam.

Kini 20 tahun sudah. Rasanya ingin sekali segera membalas semuanya. Wajah ibu semakin tampak keriputnya. Usianya semakin tua. Rasanya sudah tak pantas Ia bekerja demi aku. namun Ia begitu pandainya menutupi kelelahan dan kesedihannya dengan senyuman nya, hingga Ia tampak terlihat lebih "Muda" Dan " Mudah" menghadapi apapun. Karena Ibu sudah terbiasa. Terbiasa membawa kemanapun aku dalam kesibukannya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun