Pada hamparan ladang ini, aku berdiri tegak sebagai kayu lapuk yang tak dihargai lagi. Pencari kayu bakar tak melirikku sebab aku dianggap tak berguna. Itu pikirku. Sebab bila dirimu lewat engkau hanya mungkin mengatakan:
"Kayu ini sudah lapuk". Lalu sesegera mungkin meninggalkanku.
KEMBALI KE ARTIKEL