Karena tak mesti kau yang selalu mengejaku
Aku pun ingin tahu, ingin menelusur kicaumu yang menggelitik
Lalu setengah terkikik, sembari menepis tepukanmu
Ada pula masanya aku berdiri di belakangmu, mengayunkan kakiku
Membuatmu terpelanting hingga kau menatapku heran
Bukan sebab kesakitan wajahmu meringis, tapi karena betul-betul sedang merasa tidak karuan
Siapalah lagi kalau bukan aku si pelaku